Impor Teknologi China Makin Sulit, Perusahaan Israel Mengeluh di 2023

Perusahaan Israel – Pada bulan Desember 2023, sejumlah perusahaan teknologi di Israel mengeluhkan kesulitan untuk mengimpor komponen teknologi dari China. China menerapkan aturan makanya hal tersebut terjadi yang lebih ketat terkait formulir dan dokumen penjualan.

Terbuka di jendela baru www.tinhdauthom.shop

Menurut surat kabar Israel, Ynet, sejumlah perusahaan teknologi mengeluh dengan ketatnya aturan China. Pasalnya, dalam mengisi formulir khusus diharuskan saat membeli produk.

Aturan ini dinilai menyulitkan perusahaan-perusahaan Israel untuk mengimpor komponen teknologi dari China, yang merupakan salah satu pemasok utama komponen teknologi di dunia.

Perusahaan-perusahaan Israel yang terdampak oleh aturan ini termasuk perusahaan yang memproduksi produk elektronik, seperti komputer, ponsel, dan peralatan rumah tangga.

Aturan ini juga berdampak pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi peralatan medis dan militer.

Pemerintah perusahaan Israel telah menghubungi pemerintah China untuk meminta penjelasan terkait aturan baru ini. Namun, pemerintah China belum memberikan tanggapan resmi.

Aturan baru ini dinilai sebagai bagian dari upaya China untuk menekan Israel terkait perang di Gaza. Israel dan China memiliki hubungan yang cukup erat, namun hubungan ini sempat merenggang akibat perang di Gaza.

Israel telah mengecam perang di Gaza dan menyebutnya sebagai “genosida”. China, di sisi lain, mendukung Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza.

Aturan baru ini diperkirakan akan berdampak negatif pada ekonomi Israel. Perusahaan-perusahaan Israel akan kesulitan untuk mengimpor komponen teknologi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang-barang mereka. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang-barang dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Israel.

Perusahaan Israel Mulai Mencari Pemasok Baru

Tekanan dari China yang semakin meningkat membuat perusahaan-perusahaan Israel mulai mencari pemasok baru untuk komponen teknologi.

Menurut laporan surat kabar Israel, Globes, sejumlah perusahaan Israel terkait teknologi telah mulai menjalin hubungan dengan pemasok di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara.

Salah satu perusahaan yang terdampak oleh aturan baru China adalah perusahaan teknologi Israel, Mobileye. Mobileye merupakan perusahaan pengembang teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) yang diakuisisi oleh Intel pada tahun 2017.

Mobileye mengatakan bahwa mereka telah mulai mencari pemasok baru untuk komponen teknologi yang mereka butuhkan.

“Kami selalu mencari pemasok baru untuk memastikan keberlanjutan bisnis kami,” kata seorang juru bicara Mobileye.

Perusahaan teknologi Israel lainnya, Elbit Systems, juga mengatakan bahwa mereka sedang mencari pemasok baru untuk komponen teknologi.

Elbit Systems merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan militer dan pertahanan.

“Kami selalu mencari pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan kami,” kata seorang juru bicara Elbit Systems.

Pemerintah perusahaan Israel juga telah mengambil langkah-langkah untuk membantu perusahaan-perusahaan Israel yang terdampak oleh aturan baru China.

Pemerintah perusahaan Israel telah memberikan subsidi kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk membantu mereka beralih ke pemasok baru.

Pemerintah Israel juga telah melakukan negosiasi dengan pemerintah China untuk meminta keringanan aturan baru tersebut.

Namun, hingga saat ini, belum ada hasil yang signifikan dari negosiasi tersebut.

Diperkirakan, aturan baru China ini akan tetap berdampak negatif pada ekonomi Israel dalam jangka pendek.

Baca Juga : 1000 Pengembang Teknologi, BSD City Jadi Tuan Rumah Siap Menyambut

Kemungkinan Dampak Jangka Panjang pada Perusahaan Israel

Aturan baru China ini diperkirakan akan memiliki dampak jangka panjang pada hubungan antara perusahaan Israel dan China.

Aturan ini dapat menyebabkan hubungan kedua negara menjadi lebih tegang.

Perusahaan-perusahaan Israel juga dapat mulai mengurangi ketergantungan mereka pada China untuk komponen teknologi. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara.

Selain itu, aturan ini juga dapat mendorong Israel untuk mengembangkan industri teknologinya sendiri. Hal ini dapat menguntungkan Israel dalam jangka panjang, namun juga membutuhkan investasi dan waktu yang besar.

Berikut adalah beberapa kemungkinan dampak jangka panjang dari aturan baru China ini pada Perusahaan Israel:

  • Hubungan antara Israel dan China menjadi lebih tegang.
  • Perusahaan-perusahaan Israel mulai mengurangi ketergantungan mereka pada China untuk komponen teknologi.
  • Perusahaan-perusahaan di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara, dapat mendapatkan keuntungan dari aturan ini.
  • Israel dapat mulai mengembangkan industri teknologinya sendiri.

Hanya waktu yang akan menjawab bagaimana dampak jangka panjang dari aturan baru China ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *